Rabu, 26 Juni 2013

Tegur Sapa 19 : Perhatikanlah Hidupmu


Baca    :
Efesus 5 : 15-16

           (15)  Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,   janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

(16) dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Dua hari lalu ada sebuah berita yang mengejutkan di surat kabar yang saya baca. Berita tersebut terbilang unik, aneh namun juga tragis. Tertulis di sudut bawah Koran tersebut sebuah judul “Seorang caleg meninggal di lokalisasi”. Apa yang ada di benak kita ketika membaca judul berita tersebut. Mungkin sepintas kita akan tersenyum, tertawa tapi sebaliknya hal itu bisa menjadi sebuah perenungan yang mendalam. 

            Saya sendiri juga prihatin ketika membaca berita tersebut secara keseluruhan. Ada beberapa hal yang menarik perhatian saya. Yang pertama, dia meninggal di lokalisasi. Detik terakhir sebelum menghadap Tuhan, dia masih dalam keadaan berbuat dosa. Yang kedua, dia adalah seorang caleg. Kalau masih caleg saja sudah kedapatan main di lokalisasi, bagaimana nanti ketika sudah jadi wakil rakyat. Tentu moralnya makin parah. Yang ketiga, bagaimana dengan reaksi keluarga. Tentu hal itu merupakan sebuah tamparan keras yang memalukan.

            Hari ini, ketika segala sesuatu tersedia dengan baik di hadapan kita, adakah kita menjaganya dengan benar ? Hidup kita ini adalah sebuah kepercayaan. Sebuah kepercayaan yang istimewa, yang melebihi apa pun juga. Di dalam sebuah kepercayaan terdapat sebuah tanggung jawab di dalamnya. Bagaimana kita menjalankan kehidupan itu dengan benar. Bagaimana kita membawa manfaat yang baik dalam kehidupan itu. Semua hal itu pada akhirnya kita pertanggung jawabkan kala menghadap Bapa Di Sorga nantinya.

            Firman Tuhan hari ini memperingatkan kita secara tegas, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup. Jangan seperti orang bebal. Berlakulah seperti seorang yang arif dan bijaksana. Mari periksa kembali sebelum melangkah lebih jauh di hari ini. Adakah kita selama ini hidup dengan berbagai tindakan yang sembrono dan ceroboh. Menelantarkan keluarga, menyalah gunakan jabatan, menyia-nyiakan kesempatan yang ada, tidak disiplin dalam mengatur keuangan, tidak memiliki moral yang baik dan berbagai kecurangan yang lain. 

            Kadang-kadang di dalam kesembronoan itu terdapat orang-orang yang kita anggap terhormat. Contoh di atas adalah seorang caleg. Tentu kita pernah juga mendengar yang sudah menjadi anggota legislatif pun pernah berbuat tindakan yang cacat moral. Dalam kisah lain kita mungkin juga melihat seorang tokoh masyarakat yang terpandang ternyata berbuat ceroboh dalam kehidupannya. Seorang kepala keluarga yang kelihatan baik bahkan seorang hamba Tuhan sekalipun bisa juga jatuh ke dalam tindakan yang menyimpag dari kebenaran firman Tuhan. Masih ada kesempatan bagi kita untuk memperbaiki segala sesuatunya. Bertobat dan lakukanlah lagi  kehidupan yang benar.

            Hari ini, kita tidak pernah mengerti kapan hidup kita akan berakhir. Mari kita berjuang dengan lebih giat untuk mengejar nilai hidup yang lebih baik lagi sebelum kita meninggalkan dunia untuk selamanya. Sudahkah kita siap untuk mempertanggung jawabkan kehidupan kita di hadapan Tuhan ?

            Selamat pagi. Tuhan Yesus memberkati.

( Okky T. Rahardjo, 08564505091 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar