Sabtu, 08 Juni 2013

Tegur Sapa 09 : Menjadi Penjaga Gawang Yang Baik


Baca    :
Ibrani 10 : 26
“Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.”

            Sewaktu kecil saya sering menonton latihan sepak bola dari dua tim kebanggaan kota Surabaya. Sore hari saya sering menyaksikan latihan tim Niac Mitra di jl. Prapen karena letaknya yang tidak jauh dari tempat kami tinggal, atau yang agak jauh sesekali ke lapangan Karang Gayam menyaksikan latihan tim Persebaya Surabaya.

            Dalam setiap pertandingan sepak bola yang saya saksikan tersebut, saya selalu melihat pada satu sosok yang mencuri perhatian saya yaitu penjaga gawang. Posisi yang sering disebut dengan istilah kiper ini penampilannya lain dari pada yang lain. Kostum yang dia kenakan berbeda dari pemain pada posisi yang lain. Kaos yang dikenakan lebih tebal supaya tidak terlalu sakit ketika terjatuh di lapangan, pelindung tangan juga dikenakan untuk menahan bola supaya lebih kuat di genggaman. Bahkan saat itu penjaga gawang kebanyakan masih memakai celana panjang, tidak seperti sekarang ini yang hanya mengenakan celana pendek. 

            Dalam kehidupan rohani kita, gambaran penjaga gawang tersebut sama halnya seperti seseorang yang dilindungi oleh kasih karunia Tuhan. Ketebalan kasih karunia Tuhan yang ada pada kita Membuat kita berbeda dari orang lain yang tidak berada di dalam penebusan T uhan Yesus. Dengan kata lain, sebenarnya kita ini sudah diberi perlindungan berupa kekayaan kasih karunia yang sangat luar biasa.

            Kasih karunia itu berupa penebusan Tuhan Yesus di atas kayu salib menggantikan setiap dosa kita. Kasih karunia itu memberikan kepada kita jaminan pengampunan kala kita berbuat dosa dan pelanggaran. Sampai kapan kasih karunia itu berlaku ? setiap saat. Setiap waktu kita beroleh pengampunan ketika kita menghadap Dia karena segala perbuatan yang kita lakukan. Jaminan pengampunan yang diberikan kepada kita berlaku tanpa batas.
            Ketika pemahaman ini saya sampaikan ke beberapa murid di sekolah saya, timbul suatu pertanyaan yang menggelitik. Kalau begitu kita boleh berbuat dosa lagi setiap saat, kan bisa minta pengampunan lagi dan pasti diampuni sama Tuhan. Tentu tidak demikian, karena semakin kita menyadari bahwa kasih karunia diberikan dengan pengorbanan yang begitu besar dari Tuhan maka kita akan semakin menjaga hidup kita semaksimal mungkin supaya tidak melakukan pelanggaran.

            Bukankah seorang kiper, yang walaupun sudah memakai kostum demikian tebal dengan segala fasilitas perlindungan yang diberikan, tidak akan sembrono dalam memperlakukan tubuhnya.  Dia tidak akan dengan sengaja menjatuhkan diri di lapangan tanpa ada sebab yang jelas. Hanya karena dia mengenakan perlindungan, penjaga gawang yang baik tentu tidak akan menghempaskan diri di tanah lapangan bila tidak sedang akan menangkap bola. Tentu hal itu merupakan tindakan yang bodoh bagi dia.

            Fasilitas perlindungan yang diberikan akan membuat seorang penjaga gawang ampil lebih cantik di lapangan hijau. Demikian juga kasih karunia yang diberikan kepada kita akan membuat kita menjaga diri lebih baik dalam menapaki kehidupan ini. Kita akan makin menjaga diri dengan hidup dalam kekudusan dan meninggalkan cara hidup lama yang sia-sia.

            Saat ini, ketika kita menyadari bahwa karya penebusan yang Tuhan berikan pda kita, mari kita menghargainya dengan bermain cantik dalam lapangan hijau kehidupan ini.

            Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati.

Dituliskan pada : 27 Mei 2013

( Okky T. Rahardjo, 085645705091 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar