Baca :
Matius
22 : 14 :
“Sebab banyak yang dipanggil,
tetapi sedikit yang dipilih."
Suatu
kali saya menyaksikan pertandingan sepak bola yang mempertandingkan Persebaya
Surabaya dengan tim luar kota. Saya sudah lupa nama tim lawannya. Saat itu saya
menyaksikan permainan berlangsung kurang seru karena tim Persebaya tidak
memasang pemain andalannya. Pemain tersebut ada namun masih duduk di bangku
cadangan. Sebagian besar penonton bertanya-tanya, mengapa pemain tersebut tidak
segera ditampilkan sejak babak pertama.
Jawaban atas keheranan penonton
tersebut terkuak pada babak kedua pertandingan. Saat itu sebagian pemain mulai
dilanda kelelahan. Pelatih segera menerapkan strategi jitu, pemain yang sudah
mulai kelelahan digantikan oleh pemain bintang yang penampilannya sudah
ditunggu-tunggu tersebut. Jadilah irama permainan mulai berkembang lagi. Pemain
tersebut rupanya memberikan semangat baru pada pemain yang lain. Hasilnya,
kesebelasan Persebaya Surabaya meraih kemenangan pada pertandingan yang
berlangsung di Gelora 10 Nopember itu.
Saya sempat bertanya dalam hati
mengapa pemain tersebut tidak diturunkan sejak awal. Rupanya pelatih tersebut
memiliki strategi dengan menyiapkan pemain yang kuat dan sehat untuk
menggantikan pemain yang sudah mulai kedodoran stamina fisiknya. Sehingga
dengan masuknya pemain tersebut permainan tim akan kembali segar dan bergairah.
Sampai hari ini, Tuhan terus
memanggil setiap orang yang percaya kepada-Nya untuk melayani Dia. Melayani
Tuhan bukan semata merupakan tugas gereja atau kegiatan rohani. Melayani Tuhan
bukan juga hanya dimonopoli oleh pendeta, misionari atau pengerja gereja yang
lain. Melayani Tuhan adalah tugas semua kita. Bagaimana caranya, tidak sulit.
Di mana Tuhan tempatkan kita sesuai
dengan latar belakang masing-masing, di situ pula terbuka kesempatan untuk
melayani Tuhan.
Siapa pun kita, pelajar, mahasiswa,
pengusaha, seniman, pengajar, ibu rumah tangga, karyawan, pedagang, petani, dan
sebagainya. Setiap kita dipanggil untuk melayani Tuhan. Apa pun profesi kita,
adakah kita mampu menjadi berkat bagi orang lain ? Adakah kita mampu
memancarkan kemuliaan Tuhan melalui profesi yang kita tekuni ? Setiap profesi
kita merupakan kesempatan untuk kita melayani Tuhan sebaik mungkin.
Masalahnya adalah tidak banyak yang
mau memenuhi panggilan tersebut. Sebagian hanya memfokuskan diri pada uang
dalam pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Bila hal itu terjadi, Tuhan tidak
akan pernah memakai kita untuk menjadi pelayan-Nya. Ada banyak orang yang
dipanggil oleh Tuhan namun menunda dengan berbagai alas an. Ada yang masih
berkutat dalam dosa, ada yang masih memikirkan kepentingan sendiri, dan
sebagian lagi acuh tak acuh. Jangan heran bila Tuhan akan membuat kita lebih
lama duduk di bangku cadangan. Atau bahkan Dia akan menggantikan kita dengan
orang lain yang lebih siap.
Mari hari ini sekali lagi kita
periksa, sudahkah kita menyiapkan diri menjadi pelayan-Nya yang setia saat
Tuhan menempatkan kita pada profesi yang hari ini masih kita tekuni? Sudahkah
orang lain melihat kemuliaan Tuhan melalui pancaran hidup kita ? Tuhan tidak
pernah peduli baik atau buruk masa lalu kita. Dia hanya mau melihat apakah kita
meresponi panggilan-Nya sehingga kita masuk dalam hitungan orang-orang yang
terpilih ?
Selamat
pagi, Tuhan Yesus memberkati.
Dituliskan
pada : 3 Juni 2013
(
Okky T. Rahardjo, hamba-Nya—085645705091 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar