Sabtu, 08 Juni 2013

Tegur Sapa 04 : Ciri Khas Kekristenan



Matius 3 : 1- 8
(1) Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
(2)Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!
(3)    Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."
(4)    Yohanes memakai jubah bulu unta dan  berikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
(5)    Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.
(6)    Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
(7)    Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
(8)    Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

            Setiap kota atau daerah memiliki ciri khas tersendiri. Biasanya ciri khas tersebut berupa makanan yang bisa kita bawa sebagai oleh-oleh kala kita bepergian menuju daerah tersebut. Saat saya menuju kota Madiun, saya sedapatnya mencari brem atau madu mongso. Ketika melintasi Kediri, saya selalu mencari stik tahu yang terkenal di kota itu. Bahkan ketika dua tahun lalu saya dan teman-teman menu kota Tuban, dalam perjalanan pulang kami sempat menggedor pintu rumah orang tengah malam, karena di depan rumah tersebut dipajang barang dagangan berupa legen dan siwalan. Setiap daerah memiliki keunikan makanan masing-masing yang biasanya kita ingat dengan mudah.

            Demikian juga halnya dengan kehidupan kita sebagai orang Kristen. Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita harus hidup sesuai dengan buah pertobatan yang kita alami. Maksudnya adalah, ketika kita bertobat selayaknya kita menampakkan kehidupan yang benar yang dapat dilihat oleh orang lain dengan jelas. Bagaimana caranya, Alkitab menuliskan di dalam Galatia 5:22-23 ada sembilan buah roh yang harus kita hasilkan. Kasih, sukacita, kesabaran, kemurahan, kebaikan, damai sejahtera, kelemah lembutan, kesetiaan dan penguasaan diri. Buah-buah inilah yang seharusnya tampak pada kita sebagai anak Tuhan. Yang harus muncul dari dalam kehidupan kita dan mampu dilihat oleh orang lain yang belum mengenal Tuhan Yesus. Sehingga buah-buah roh ini menjadi sebuah ciri khas yang tidak mugkin terlewatkan dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus.

            Saya tidak mungkin mencari buah apel di kota Lamongan, karena apel merupakan khas kota Malang. Saya tidak akan mencari pudak di kota Bandung. Atau, mencoba mencari makanan semanggi di kota Semarang. Saya akan kesulitan menemukannya. Demikian seharusnya, mudah-mudahan tidak akan ditemukan perilaku yang jahat ada pada kehidupan kita sebagai seorang anak Tuhan. Memang harus diakui masih ada seorang yang mengaku Kristen tapi mencuri, berbohong, atau pun melakukan tindakan kriminal yang mengecewakan orang lain. Tapi sekali lagi, firman Tuhan mengajarkan hasilkanlah buah yang sesuai pertobatan. Kalau sudah bertobat, munculkanlah buah yang benar.

            Hari ini, ketika segala sesuatu ada di depan mata kita. Tuntutan, jabatan atau pun segala yang kita miliki masih dipercayakan kepada kita. Jangan lupa untuk tetap memunculkan buah-buah yang manis dirasakan oleh orang lain. Kehidupan kekristenan bukan sekedar sebuah agama, namun di dalamnya terdapat sebuah keteladanan. Jangan pernah menyerah dan berputus asa, bila sampai hari ini kita masih belum maksimal memunculkan buah-buah roh dalam kehidupan kita. Mari, terus melangkah ke arah yang benar.

   Sudahkah kita siap memunculkan buah-buah roh sepanjang hari ini ?

   Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati.

Dituliskan pada : 22 Maret 2013

( Okky T. Rahardjo, 085645705091 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar