Sabtu, 08 Juni 2013

Tegur Sapa 05 : Sampah Di hati



Bacaan : Amsal 4 : 23
(23) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

        Dalam perjalanan saya menuju ke tempat kerja, saya melewati beberapa lokasi yang penuh sampah di pinggir jalan. Tampaknya sampah-sampah tersebut bukan sampah baru yang dibuang 1-2 hari, namun sudah berbulan-bulan bahkan mungkin sudah terhitung tahunan karena tidak tersentuh petugas kebersihan sama sekali. Tumpukan sampah tersebut tidak terdapat pada satu titik lokasi saja, namun ada beberapa titik yang terdapat timbunan sampah. Mungkin karena tempat tinggal kami di wilayah pinggiran sehingga tidak terjangkau oleh pengawasan pemerintah setempat.

        Begitu halnya dengan hidup kita, tanpa kita sadari kita menimbun banyak sampah dan kotoran dalam hati kita. Tentu bukan kekotoran secara fisik seperti sampah yang saya  gambarkan pada rangkaian kalimat di atas. Melalui banyak peristiwa yang terjadi, hati kita rawan menyimpan kepahitan, kekecewaan, kebusukan dan kebencian. Apabila tidak segera kita selesaikan maka akan menjadi penyakit dan hal yang buruk bagi kehidupan kita. Sumbatan-sumbatan yang diakibatkan oleh sakit hati akan membuat hidup kita menjadi tidak tenang. Bila sampah yang bertumpuk menyebabkan kondisi tidak sedap dipandang, demikian pula kekotoran dalam hati kita biasanya akan terpancar dari raut wajah kita. Tidak ada kegembiraan dan keceriaan. Semua menjadi muram dan menyimpan amarah.

       Firman Tuhan mengajarkan kita untuk menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan. Dengan segala usaha yang penuh dan sungguh-sungguh. Menjaga hati seperti halnya seorang penjaga gawang yang menjaga gawangnya dari serangan lawan. Seperti seorang penjaga keamanan yang menjaga komplek perumahan. Seperti seorang petugas bank yang menjaga keamanan uang. Demikian halnya kita seharusnya menjaga hati kita bersih dari segala kepahitan, kekecewaan dan kebusukan. Tidak mudah memang, namun itu yang harus kita lakukan supaya hati kita berkenan di hadapan Tuhan dan damai bagi orang lain di sekitar kita.

       Hari ini, ketika segala sesuatu menyebabkan kepahitan dan kesakitan di hati kita marilah kita memutuskan untuk menolak untuk menjadi cemar di hati kita. Jatuh bangunnya kita menjaga hati, akan membuat kita mampu berdiri dengan teguh menghadapi segala sesuatunya.

       Sudahkah kita menyelesaikan kepahitan di hati kita ? Jagalah hatimu.

      Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati.

Dituliskan pada : 23 Maret 2013

( Okky T. Rahardjo, 085645705091 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar