Sabtu, 08 Juni 2013

Tegur Sapa 10 : Bocor





Baca    :
Mazmur 5 : 4  
“TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.”

Pagi ini ketika saya berangkat menuju ke sekolah, di sepanjang jalan saya menjumpai beberapa orang yang menuntun sepeda motor. Ban sepeda motormereka saat itu ternyata bocor. Tidak mudah untuk menjumpai tukang tambal ban sepagi itu. Sepanjang jalan lakar santri, lidah wetan, lidah kulon hingga wiyung tidak banyak tukang tambal ban yang buka di bawah pukul enam pagi. Akibatnya mereka hanya menduga-duga saja di mana tukang tambal ban yang sudah siap sambil terus menuntun sepeda motor.

            Bocor sepeda motor kala pagi hari memang menyiksa. Pernahkah anda mengalaminya ? Saya pernah mengalami dan harus menghadapi banyak tekanan. Yang pertama, sepeda motor terasa berat dituntun sementara tempat penambalan ban belum ditemukan dengan pasti. Yang kedua, tentu resiko terlambat dating di tempat kerja. Wah, males banget rasanya …

            Demikian juga dengan kehidupan rohani kita. Bila kita tidak mengawali hari dengan merenungkan firman dan berdoa menghadap Tuhan, maka rohani kita akan menjadi bocor. Bagaimana dengan kondisi rohani yang bocor ? kita akan menjadi mudah marah, mudah putus asa, mudah salah paham dan tersinggung, tidak mudah berpikir panjang, perkataan yang keluar spontan kasar dan kotor, mudah terpancing untuk berbuat dosa dan banyak hal lain lagi yang menyakitkan.

            Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Karena tidak ada firman Tuhan yang mengontrol dan mengendalikan jiwa kita. Maka kita menjadi berbuat semaunya, apa pun yang kita lakukan kita anggap benar. Yang menjadi korban, tentu adalah orang-orang di sekitar kita. Padahal penyebabnya kelihatan sepele, kita lupa memberikan waktu untuk Tuhan.

            Pemazmur mengajak kita untuk menyediakan waktu menghadap Tuhan di pagi hari. Pada waktu pagi kita masih dalam suasana segar dan belum banyak memikirkan apa-apa. Saat itu merupakan saat yang tepat untuk kita mengatur mezbah persembahan kita di hadapan Tuhan. Artinya, kita siap mendengarkan segala arahan dan tuntunan Tuhan melalui doa yang dinaikkan pada waktu pagi hari. 

            Sebelum hari ini kita dihadapkan pada segala rencana dan tantangan, sediakan waktu untuk menghadap Tuhan dan mendengarkan apa yang Dia inginkan untuk kita lakukan sepanjang hari ini. Lebih baik menyediakan waktu untuk Tuhan dari pada menyisakan. Mari jaga kondisi hati kita supaya tidak bocor di hari ini.

            Selamat pagi. Tuhan Yesus memberkati. 
                    
Dituliskan pada            : 28 Mei 2013

( Okky T. Rahardjo, 085645705091 )
                                                                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar