Senin, 17 Juni 2013

Tegur Sapa 17 : Mantan Pelayan Tuhan



                                      Baca    : Yoel 3 : 9-10
           (9)       Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan,   gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju!
         (10)      Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!"

Suatu kali saya menghadiri sebuah acara peringatan hari pahlawan yang berlangsung di area Tugu Pahlawan Surabaya. Saat itu hadir beberapa pejabat kota Surabaya, artis-artis dari ibu kota dan para veteran perang. Memang acara malam itu didedikasikan pada para mantan pejuang kemerdekaan yang dulu ikut berperang melawan penjajah di kota Surabaya.

            Para veteran yang sudah berusia lanjut malam itu mendapatkan apresiasi dengan diberikan kesempatan untuk tampil di depan para undangan lainnya untuk menerima penghargaan yang diberikan oleh wakil walikota Surabaya. Mantan pejuang kemerdekaan itu terlihat bangga dan senang sekali menerima penghargaan yang biasanya berupa cendera mata dan uang itu. Bagi mereka hal ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah kepada para pejuang yang sudah bersusah payah mengorbankan nyawa dan harta.
           
        Veteran adalah sebuah istilah yang merujuk pada arti “mantan pejuang”. Kata ini disematkan pada mereka yang dulu ikut berjuang saat merebut kemerdekaan. Dalam kehidupan rohani, tidak ada kata veteran. Tidak ada istilah mantan pejuang. Mengapa, karena sesungguhnya hidup kita ini adalah sebuah perjuangan dalam setiap harinya. Mungkin sebagian dari kita merasa bangga karena dulu pernah terlibat pelayanan, dulu pernah merintis sebuah persekutuan, beberapa tahun lalu pernah sukses menjadi seorang pemimpin pujian atau pembicara, sekian waktu lalu pernah merasa berhasil sebagai seorang pelayan Tuhan. Tapi kalau sekarang tidak lagi terlibat melayani Tuhan, buat apa semua kebanggaan itu.

            Tidak ada istilah mantan pelayan Tuhan. Mantan hamba Tuhan. Hal itu tidak membanggakan. Bila saat ini sudah menjadi mantan pelayan Tuhan, lalu sekarang melayani siapa ? Mungkin saja ladang pelayanannya berbeda, namun tetap saja kita harus terus mengobarkan semangat melayani Tuhan. Yoel berkata “tempalah mata bajakmu menjadi pedang, pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak, dan orang yang tidak berdaya berkata : Aku ini pahlawan!

            Firman Tuhan yang diucapkan oleh nabi Yoel ini merupakan sebuah undangan untuk setiap umat Tuhan bergerak lagi dan mengaktifkan diri lagi sebagai tentara Tuhan. Mungkin saat ini sebagian dari antara kita sedang terpuruk dan meninggalkan aktivitas melayani Tuhan. Keputusan itu bisa saja kita ambil karena kecewa dengan rekan pelayanan atau hamba Tuhan lain, atau karena keterbatasan waktu, kesulitan faktor ekonomi, atau  karena kita sedang bergulat dengan dosa-dosa tertentu. Sekali lagi, firman Tuhan kembali datang pada kita pagi ini untuk mengundang kita memfungsikan diri sebagai seorang prajurit Tuhan. Di mana pun kita, apa pun profesi kita saat ini waktu yang tepat untuk bergerak sebagai seorang pahlawan.

            Bukan sebuah kebanggaan bila kita menyebut diri sebagai mantan pelayan Tuhan atau bahkan mantan pengikut Tuhan. Biarlah Tuhan sendiri yang memberi kita penghargaan ketika di sorga nanti karena kita melayani-Nya selama di bumi. Mari kita melayani Tuhan lagi mulai hari ini.

            Selamat pagi. Tuhan Yesus memberkati.

( Okky T. Rahardjo, 085645705091)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar