(4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut
bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur
aku.
(5) Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau
mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
(6) Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Kota Surabaya saat ini telah berkembang menjadi salah satu kota yang sibuk dan
padat. Setiap hari terjadi simpul kemacetan di beberapa ruas jalan. Di antara
ruas jalan yang menimbulkan kemacetan tersebut, ada beberapa titik yang disebut
dengan jalur tengkorak. Beberapa jalan yang dikenal rawan tersebut di antaranya
adalah Mastrip, Kebraon dan Margomulyo. Jalanan tersebut dikenal dengan jalur
tengkorak karena telah “memakan” banyak korban jiwa dalam kecelakaan lalu
lintas. selain karena kondisi jalan yang sempit, banyak juga kendaraan besar
melintasi jalanan tersebut karena memang jalan tersebut merupakan akses menuju
luar kota.
Demikian juga halnya dengan hidup kita. Ada beberapa titik dalam kehidupan kita
yang rawan dengan terjadinya situasi yang buruk. Sehingga bisa disamakan dengan
jalur tengkorak pada ruas jalan yang saya sebutkan di atas. Ada beberapa ruas
hidup kita yang bila kita tidak berhati-hati sedikit, maka kondisi yang buruk
bisa menimpa. Titik-titik tersebut diantaranya bisa merupakan kesehatan,
hubungan dengan orang lain, kondisi ekonomi, jaminan masa depan, dsb.
Ada sebagian orang yang bila tidak berhati-hati dengan makanan, maka
kesehatannya akan terancam. Sebagian lagi ada yang mengalami kesulitan dalam
menjalin komunikasi dengan orang tua, saudara atau orang terdekat lainnya.
Beberapa orang sangat kesulitan ketika dihadapkan pada banyak kebutuhan
sehingga keadaan ekonominya seperti tidak tertolong, ada juga yang merasa
jaminan masa depannya terlihat suram karena belum tersedia pekerjaan yang
layak, dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki titik rawan tersendiri atau
jalur tengkorak dalam kehidupannya. Apabila tidak diatasi dengan baik, akan
menyebabkan frustrasi dan stress dalam hidupnya.
Beberapa ruas jalan yang saya sebutkan di atas, saat ini mengalami cara pandang
yang berbeda. Jalannya tetap sama, kondisi sama namun ada penanganan yang
berbeda. Sebuah media surat kabar lokal mengadakan kerja sama dengan pihak
kepolisian untuk mengadakan kampanye tertib lalu lintas. Mulai menyalakan lampu
motor di siang hari, tidak ngebut, berjalan di lajur kiri, dsb. Sehingga pelan
namun pasti angka kecelakaan bisa dikurangi.
Ketika kita mengalami kondisi hidup yang tidak menyenangkan. Situasi sulit dan
rawan, seperti ada jalur tengkorak dalam hidup kita, percayalah bahwa Tuhan
berjanji menyediakan pertolongan dalam kehidupan kita. Sang Gembala Yang Baik
itu selalu menyediakan gada dan tongkat di tangan-Nya untuk memberikan jaminan
perlindungan bagi kita. Sehingga apa pun boleh terjadi, namun bila kita ada
dalam perlindungan-Nya maka tidak ada satu pun kondisi yang akan membahayakan.
Tentunya, dengan diikuti langkah yang tepat dan hati-hati dari pihak kita.
Kadang-kadang, kita merasa hidup kita ada pada sebuah titik yang membahayakan.
Namun biarlah kita memiliki sikap hati yang benar sebagaimana Daud yang menaruh
percayanya kepada Tuhan…” Sekalipun aku dalam lembah kekelaman, aku tidak
takut bahaya, sebab Engkau besertaku;”
Selamat mengalami pertolongan
Tuhan Yesus sepanjang hari ini.
Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati…
dituliskan pada : 20 Maret 2013
( Okky T. Rahardjo, 085645705091
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar