Sabtu, 08 Juni 2013

Tegur Sapa 02 : Jalur Tengkorak




 Bacaan : MAZMUR 23 : 4-6      

(4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
(5) Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
(6) Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

          Kota Surabaya saat ini telah berkembang menjadi salah satu kota yang sibuk dan padat. Setiap hari terjadi simpul kemacetan di beberapa ruas jalan. Di antara ruas jalan yang menimbulkan kemacetan tersebut, ada beberapa titik yang disebut dengan jalur tengkorak. Beberapa jalan yang dikenal rawan tersebut di antaranya adalah Mastrip, Kebraon dan Margomulyo. Jalanan tersebut dikenal dengan jalur tengkorak karena telah “memakan” banyak korban jiwa dalam kecelakaan lalu lintas. selain karena kondisi jalan yang sempit, banyak juga kendaraan besar melintasi jalanan tersebut karena memang jalan tersebut merupakan akses menuju luar kota.

            Demikian juga halnya dengan hidup kita. Ada beberapa titik dalam kehidupan kita yang rawan dengan terjadinya situasi yang buruk. Sehingga bisa disamakan dengan jalur tengkorak pada ruas jalan yang saya sebutkan di atas. Ada beberapa ruas hidup kita yang bila kita tidak berhati-hati sedikit, maka kondisi yang buruk bisa menimpa. Titik-titik tersebut diantaranya bisa merupakan kesehatan, hubungan dengan orang lain, kondisi ekonomi, jaminan masa depan, dsb.

            Ada sebagian orang yang bila tidak berhati-hati dengan makanan, maka kesehatannya akan terancam. Sebagian lagi ada yang mengalami kesulitan dalam menjalin komunikasi dengan orang tua, saudara atau orang terdekat lainnya. Beberapa orang sangat kesulitan ketika dihadapkan pada banyak kebutuhan sehingga keadaan ekonominya seperti tidak tertolong, ada juga yang merasa jaminan masa depannya terlihat suram karena belum tersedia pekerjaan yang layak, dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki titik rawan tersendiri atau jalur tengkorak dalam kehidupannya. Apabila tidak diatasi dengan baik, akan menyebabkan frustrasi dan stress dalam hidupnya. 

            Beberapa ruas jalan yang saya sebutkan di atas, saat ini mengalami cara pandang yang berbeda. Jalannya tetap sama, kondisi sama namun ada penanganan yang berbeda. Sebuah media surat kabar lokal mengadakan kerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengadakan kampanye tertib lalu lintas. Mulai menyalakan lampu motor di siang hari, tidak ngebut, berjalan di lajur kiri, dsb. Sehingga pelan namun pasti angka kecelakaan bisa dikurangi.

            Ketika kita mengalami kondisi hidup yang tidak menyenangkan. Situasi sulit dan rawan, seperti ada jalur tengkorak dalam hidup kita, percayalah bahwa Tuhan berjanji menyediakan pertolongan dalam kehidupan kita. Sang Gembala Yang Baik itu selalu menyediakan gada dan tongkat di tangan-Nya untuk memberikan jaminan perlindungan bagi kita. Sehingga apa pun boleh terjadi, namun bila kita ada dalam perlindungan-Nya maka tidak ada satu pun kondisi yang akan membahayakan. Tentunya, dengan diikuti langkah yang tepat dan hati-hati dari pihak kita.

             Kadang-kadang, kita merasa hidup kita ada pada sebuah titik yang membahayakan. Namun biarlah kita memiliki sikap hati yang benar sebagaimana Daud yang menaruh percayanya kepada Tuhan…” Sekalipun aku dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;”
Selamat mengalami pertolongan Tuhan Yesus sepanjang hari ini.

            Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati…
dituliskan pada : 20 Maret 2013

( Okky T. Rahardjo, 085645705091 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar