Minggu, 20 Juli 2014

Tegur Sapa 36 : Keselamatan Tidak Gratis





Baca    :
 
Ibrani 10 : 35 - 39

(35) Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

(36) Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

(37) Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

(38) Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

(39) Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

            Suatu kali di Surabaya diadakan pembagian es krim gratis. Saat itu sudah diumumkan di beberapa media akan diadakan acara pembagian es krim di sebuah taman yang terdapat di pusat kota Surabaya. Acara diadakan pada hari Minggu pagi bersamaan dengan even reguler yaitu “Car Free Day” supaya menarik banyak perhatian pengunjung. Tentu hal ini menarik minat banyak orang mengingat jarang sekali acara semacam ini digelar.

            Pada hari yang sudah ditentukan, secara tak terduga ada ribuan orang yang menghadiri taman tersebut untuk mendapatkan es krim gratis. Massa berdatangan tanpa terkira dan tak terkendali. Ketika es krim masih dalam perjalanan mendekati lokasi acara, mereka menyerbu pembawa es krim itu. Pengemudi gerobak sampai kewalahan mendapatkan serbuan massa yang segera mengambil es tersebut tanpa koordinasi sebelumnya. Akhirnya es krim tersebut dapat direbut dengan mudah tanpa adanya perhitungan. Setiap orang yang mampu meraih, bisa membawa lima sampai sepuluh es krim. Tidak hanya itu, taman yang berisi berbagai tanaman langka itu pun harus rusak terinjak-injak kaki para pengunjung yang berebut takut kehabisan es krim gratis. Warga kota Surabaya sempat menyaksikan walikota marah besar kepada penyelenggara acara tersebut karena rusaknya taman kota yang sudah dibangun selama sepuluh tahun.

            Segala sesuatu yang gratis seringkali menyakitkan. Saya pun pernah mengikuti pembagian minuman bersoda di depan sebuah minimarket. Semua yang hadir berebut seakan tak mau kehabisan. Semua berebut ingin menjadi yang pertama. Bahkan bukan hanya itu, semua berebut kalau bisa mendapatkan jatah lebih dari satu. Akibatnya saling senggol, tabrak dan injak tak terelakkan. Semuanya tidak peduli, baginya yang penting gratis.

            Demikian juga dengan kehidupan rohani kita. Seringkali saya mendengar sebagian orang mengatakan bahwa keselamatan di dalam Tuhan Yesus itu gratis. Keselamatan itu cuma-cuma. Bahkan beberapa orang berkata mudah sekali menjadi orang Kristen, tidak perlu bersusah payah. Mengingat keselamatan yang diberikan itu gratis. Oleh karena dianggap gratis itu, tidak heran banyak orang yang menyia-nyiakannya. Banyak orang Kristen yang tidak serius mengerjakan imannya. Bahkan banyak pula yang akhirnya meninggalkan iman kepercayaannya pada Tuhan Yesus.

            Keselamatan di dalam Tuhan Yesus bukan barang yang gratis. Sekali lagi perlu diketahui, keselamatan yang kita terima itu bukan sesuatu yang cuma-cuma.  Keselamatan itu mahal harganya. Kita tidak sanggup membayarnya. Nyawa kita yang seharusnya binasa dan masuk ke dalam kebinasaan, telah ditebus oleh Tuhan Yesus dengan harga yang sangat mahal. Dia membayar dengan kematian-Nya di atas kayu salib di bukit golgota. Kematian-Nya menebus setiap dosa dan kesalahan kita. Tidak ada harga seberapa pun yang bisa kita bayarkan untuk menggantinya. Ketika kita yang seharusnya binasa, oleh karena kasih karunia-Nya dselamatkan oleh karya penebusan-Nya.

            Sekali lagi, keselamatan itu tidak gratis. Hanya saja ada yang membayarkannya bagi kita. Saya pernah diajak makan di sebuah mall besar di kota Surabaya ini oleh seorang teman. Dia mentraktir saya makan bersama keluarganya. Ketika saya duduk di meja makan, saya tahu bahwa restoran ini menyedakan makanan dengan harga yang mahal. Saya kalau disuruh bayar pun akan kesulitan. Oleh karena teman saya yang mentraktir, saya dibebaskan untuk memilih makanan apa pun yang saya pilih. Bahkan kalau pun saya harus nambah, dia tidak keberatan. Makanan yang disajikan pada saya saat itu tidak gratis, melainkan sudah ada yang membayarkannya untuk saya.

            Ketika kita menyadari bahwa keselamatan yang Tuhan berikan itu tidak gratis, sudah selayaknya kita menyediakan diri untuk hidup serius di dalam Tuhan. Bagaimana kekristenan kita hari-hari ini, apakah biasa-biasa saja. Seringkah kita jatuh bangun dan berkubang dalam dosa yang sama. Ataukah, saat ini kita sedang berada dalam kebimbangan karena hendak menukar Tuhan Yesus dengan pekerjaan, harta atau pasangan hidup ? Jangan pernah meremehkan keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita.

Selamat mempertahankan keselamatan yang Tuhan berikan pada kita. Tuhan Yesus memberkati.

( Okky T. Rahardjo, 085645705091 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar