Baca :
Ibrani 10 : 35 - 39
(35) Sebab itu janganlah kamu
melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
(36) Sebab kamu memerlukan ketekunan,
supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang
dijanjikan itu.
(37) Sebab sedikit, bahkan sangat
sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan
kedatangan-Nya.
(38) Tetapi orang-Ku yang benar akan
hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan
kepadanya."
(39) Tetapi kita bukanlah orang-orang
yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang
beroleh hidup.
Suatu kali di Surabaya diadakan pembagian es krim gratis.
Saat itu sudah diumumkan di beberapa media akan diadakan acara pembagian es
krim di sebuah taman yang terdapat di pusat kota Surabaya. Acara diadakan pada
hari Minggu pagi bersamaan dengan even reguler yaitu “Car Free Day” supaya
menarik banyak perhatian pengunjung. Tentu hal ini menarik minat banyak orang
mengingat jarang sekali acara semacam ini digelar.
Pada hari yang sudah ditentukan, secara tak terduga ada
ribuan orang yang menghadiri taman tersebut untuk mendapatkan es krim gratis. Massa
berdatangan tanpa terkira dan tak terkendali. Ketika es krim masih dalam
perjalanan mendekati lokasi acara, mereka menyerbu pembawa es krim itu.
Pengemudi gerobak sampai kewalahan mendapatkan serbuan massa yang segera
mengambil es tersebut tanpa koordinasi sebelumnya. Akhirnya es krim tersebut
dapat direbut dengan mudah tanpa adanya perhitungan. Setiap orang yang mampu
meraih, bisa membawa lima sampai sepuluh es krim. Tidak hanya itu, taman yang
berisi berbagai tanaman langka itu pun harus rusak terinjak-injak kaki para
pengunjung yang berebut takut kehabisan es krim gratis. Warga kota Surabaya
sempat menyaksikan walikota marah besar kepada penyelenggara acara tersebut karena
rusaknya taman kota yang sudah dibangun selama sepuluh tahun.
Segala sesuatu yang gratis seringkali menyakitkan. Saya pun
pernah mengikuti pembagian minuman bersoda di depan sebuah minimarket. Semua yang
hadir berebut seakan tak mau kehabisan. Semua berebut ingin menjadi yang
pertama. Bahkan bukan hanya itu, semua berebut kalau bisa mendapatkan jatah
lebih dari satu. Akibatnya saling senggol, tabrak dan injak tak terelakkan. Semuanya
tidak peduli, baginya yang penting gratis.
Demikian juga dengan kehidupan rohani kita. Seringkali saya
mendengar sebagian orang mengatakan bahwa keselamatan di dalam Tuhan Yesus itu
gratis. Keselamatan itu cuma-cuma. Bahkan beberapa orang berkata mudah sekali
menjadi orang Kristen, tidak perlu bersusah payah. Mengingat keselamatan yang
diberikan itu gratis. Oleh karena dianggap gratis itu, tidak heran banyak orang
yang menyia-nyiakannya. Banyak orang Kristen yang tidak serius mengerjakan
imannya. Bahkan banyak pula yang akhirnya meninggalkan iman kepercayaannya pada
Tuhan Yesus.
Keselamatan di dalam Tuhan Yesus bukan barang yang
gratis. Sekali lagi perlu diketahui, keselamatan yang kita terima itu bukan
sesuatu yang cuma-cuma. Keselamatan itu
mahal harganya. Kita tidak sanggup membayarnya. Nyawa kita yang seharusnya
binasa dan masuk ke dalam kebinasaan, telah ditebus oleh Tuhan Yesus dengan
harga yang sangat mahal. Dia membayar dengan kematian-Nya di atas kayu salib di
bukit golgota. Kematian-Nya menebus setiap dosa dan kesalahan kita. Tidak ada
harga seberapa pun yang bisa kita bayarkan untuk menggantinya. Ketika kita yang
seharusnya binasa, oleh karena kasih karunia-Nya dselamatkan oleh karya
penebusan-Nya.
Sekali lagi, keselamatan itu tidak gratis. Hanya saja ada
yang membayarkannya bagi kita. Saya pernah diajak makan di sebuah mall besar di
kota Surabaya ini oleh seorang teman. Dia mentraktir saya makan bersama
keluarganya. Ketika saya duduk di meja makan, saya tahu bahwa restoran ini
menyedakan makanan dengan harga yang mahal. Saya kalau disuruh bayar pun akan
kesulitan. Oleh karena teman saya yang mentraktir, saya dibebaskan untuk
memilih makanan apa pun yang saya pilih. Bahkan kalau pun saya harus nambah,
dia tidak keberatan. Makanan yang disajikan pada saya saat itu tidak gratis, melainkan
sudah ada yang membayarkannya untuk saya.
Ketika kita menyadari bahwa keselamatan yang Tuhan
berikan itu tidak gratis, sudah selayaknya kita menyediakan diri untuk hidup
serius di dalam Tuhan. Bagaimana kekristenan kita hari-hari ini, apakah
biasa-biasa saja. Seringkah kita jatuh bangun dan berkubang dalam dosa yang
sama. Ataukah, saat ini kita sedang berada dalam kebimbangan karena hendak
menukar Tuhan Yesus dengan pekerjaan, harta atau pasangan hidup ? Jangan pernah
meremehkan keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita.
Selamat mempertahankan
keselamatan yang Tuhan berikan pada kita. Tuhan Yesus memberkati.
( Okky T. Rahardjo,
085645705091 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar