Lukas 13 : 6-9
(6) Lalu Yesus mengatakan perumpamaan
ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia
datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
(7) Lalu ia berkata kepada pengurus
kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini
dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah
ini dengan percuma!
(8) Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah
dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi
pupuk kepadanya,
(9) mungkin tahun depan ia berbuah;
jika tidak, tebanglah dia!"
Setiap pagi ketika saya berangkat menuju tempat kerja ada
dua orang yang sering menjadi jujukan saya. Kedua orang itu sudah tahu
kebiasaan saya ketika saya berhenti di depan mereka. Mereka juga memahami apa
yang saya minta sebelum saya mengatakan. Yang pertama, adalah seorang penjual
koran. Dia sudah tahu koran apa yang biasanya saya beli. Sebelum saya berkata
dia sudah tahu koran apa yang saya maksud. Bahkan tak jarang saya belum sempat
berhenti sudah disiapkan koran tersebut dengan cara pembayaran belakangan hari
bila saat itu saya sedang terburu-buru.
Orang kedua yang juga sering menjadi jujukan saya adalah
penjual nasi bungkus di jl. Jemur Andayani. Beliau sudah tahu makanan apa yang
harus diberikan pada saya sebelum saya sempat memesannya. Nasi bungkus dengan
lauk ayam goreng adalah menu yang selalu diberikannya pada saya ketika saya
menghentikan laju sepeda motor di hadapannya. Secara tidak langsung saya
sepertinya sedang berlangganan pada kedua penjual tersebut. Saya tidak pernah
menyatakan diri secara resmi sebagai pelanggan tetap, namun karena terlalu
sering saya membelinya, maka mereka sudah memahami apa yang saya mau. Tidak
pernah saya tidak mendapatkan barang tersebut, kecuali ketika mereka sedang
tidak berjualan.
Dalam kehidupan kita sebenarnya Tuhan juga mengharapkan
kita untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai rohani. Sesuatu yang bersifat
kekal dan menjadi kesukaan bagi Dia yang selalu berharap adanya buah-buah dari
kehidupan kita. Tuhan menginginkan kita mengeluarkan nilai-nilai firman Tuhan
itu muncul setiap hari tanpa terkecuali. Sebagaimana koran dan nasi bungkus
tadi yang selalu ada setiap hari. Tuhan berharap ketika hari yang baru disedakannya
bagi kita, maka saat itu pula Dia akan mendapatkan sesuatu yang baru melalui
kehidupan kita.
Secara singkat, Tuhan ingin menjadi pelanggan nilai-nilai
rohani yang baru dalam kehidupan kita. Bukan hal-hal yang dulu yang Tuhan cari,
tapi sesuatu yang baru. Saya pun juga tidak mungkin membeli koran yang sudah
terbit di hari lalu atau nasi yang dimasak dua hari kemarin. Tuhan ingin langganan nilai-nilai firman yang baru dalam
kehidupan kita. Tuhan ingin langganan kekudusan. Tuhan menghendaki langganan
ucapan syukur dalam kehidupan kita. Tuhan juga berminat langganan pujian dan
penyembahan pada kita. Tuhan juga merindukan langganan kata-kata yang
mengandung ucapan berkat dari mulut kita. Tuhan juga berkenan langganan kasih
dalam sikap kita. Tuhan pun ingin langganan iman kepada kita setiap hari.
Sama seperti halnya pemilik kebun anggur dalam kisah
perumpamaan di atas. Dia tentu menginginkan mendapatkan buah yang baik dan
manis melalui tanamannya. Dia menghendaki anggur itu untuk bisa dinikmati
olehnya. Buat apa memelihara tanaman yang kering dan tidak berbuah. Ketika
tanaman itu ternyata tidak muncul, diberinya kesempatan untuk tumbuh satu tahun
lagi. Bila tidak, dia akan ditebang.
Bila saat ini kita masih bisa hidup satu hari lagi, itu
adalah sebuah kesempatan baik yang diberikan-Nya bagi kita. Jangan pernah
menyia-nyiakan itu. tuhan sedang menunggu, sudahkah kita memunculkan
nilai-nilai yang benar dalam kehidupan kita. Jangan sampai pada akhirnya kita
akan ditebang, karena tidak bisa menggunakan kesempatan hidup dengan benar.
Selamat memunculkan buah-buah yang menyenangkan bagi Sang
Pelanggan Sejati. Tuhan Yesus memberkati.
( Okky T. Rahardjo,
085645705091 )
sumber gambar : www.downest.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar