Bacaan : I Korintus 13 : 11
“
Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa
seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku
menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.”
Setiap kali saya
bertemu dengan rekan kerja, teman sehobby atau pun kerabat yang jauh saya
selalu ditanya perihal anak kami yang saat ini berusia 17 bulan. Pertanyaan yang
diajukan itu hampir serupa, kira-kira begini : “sudah bisa apa anakmu sekarang
?”. Saya selalu menjawab dengan perkembangan
terbaru kemampuan Nara, anak kami. Misalkan saja dia yang sudah mampu
merangkak, belajar berjalan, mengolah kata dan sebagainya. Biasanya mereka yang
bertanya akan segera menghubungkan dengan kebisaan anak seusia itu secara umum.
Misalkan saja, oh usia segitu biasanya mulai bisa memanggil orang tua, mulai
bisa mengenali lingkungan sekitar atau sudah mulai belajar untuk berjalan atau
bahkan berlari.
Demikian juga dalam kehidupan kerohanian kita. sudah
sewajarnya kita mengalami pertumbuhan secara signifikan. Kita yang sudah
mengenal Kristus, adakah sudah mulai mengalami tahap-tahap pertumbuhan rohani
secara benar dan matang. Rasul Paulus menuliskan bahwa pertumbuhan yang wajar
adalah dari anak-anak menjadi dewasa. Dulu saat masih anak-anak kita berpikir
dan bertingkah sebagaimana layaknya anak-anak. Namun ketika kita dewasa,
seharusnya kita memiliki pola pikir sebagaimana orang dewasa berpikir. Sangat tidak wajar bila kita yang beranjak
dewasa masih memiliki pola berpikir sebagaimana anak-anak.
Bagaimana indikasi pertumbuhan kerohanian yang benar ?
Renungan ini mungkin tidak akan menjawab tuntas pertanyaan itu, tapi
mudah-mudahan mampu memberikan gambaran yang baik. Tapi ukuran yang tepat
adalah kebenaran firman Tuhan yang menjadi pedoman kita. Saat kita pertama
mengalami lahir baru atau mengenal keselamatan, adakah kita sudah hidup dalam
kebenaran firman Tuhan dan terus bertumbuh di dalamnya. Sebagian orang Kristen
masih sibuk dan bergumul untuk mempertentangkan definisi keselamatan. Bahkan ada
yang saling membandingkan keberadaan ibadah gereja satu dengan lainnya tanpa
ada niat untuk bertumbuh menuju kerohanian yang lebih baik.
Indikasi lainnya, apakah kehidupan rohani kita saat ini sudah mengalami hal-hal yang
baru dalam perjalanan bersama dengan Tuhan atau masih sama seperti 5-10 tahun
lalu. Masih suam-suam, males untuk baca firman secara teratur. Adakah kita malah
masih berkubang dalam dosa, hidup dalam ketidak jujuran, atau ketidak kudusan. Malahan
sebagian orang yang mengaku Kristen ternyata masih suka “jatuh bangun” dalam
dosa. Tidak salah beraktivitas yang mengandung kesenangan atau hobby, tapi
jangan sampai itu malah menjauhkan kita dari Tuhan.
Hari ini, mulailah kita menyediakan hati untuk mau
bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Tuhan. Bangun kehidupan
kerohanianmu. Bila api dalam jiwamu sudah mulai redup, nyalakan lagi dengan
semangat yang menyala untuk mengasihi Tuhan Yesus. Mungkin sebagian dari kita
masih terkesan sama saja sejak bertobat, mulailah bertumbuh. Tekuni firman-Nya
dan hiduplah di dalamnya. Atau bahkan sebagian kita mulai merasa lelah setelah
sekian waktu melayani Tuhan, ambil waktu terbaik untuk memulihkan hubunganmu
dengan Tuhan. Setelah itu alami perubahan yang luar biasa dalam hidupmu.
Selamat mengalami pertumbuhan yang baru dalam
kerohanianmu. Tuhan Yesus memberkati.
( Okky T. Rahardjo, 085645705091 )
Sumber gambar : eposlima.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar