Senin, 11 Januari 2016

Kejadian 3 : Sedap Kelihatannya




Baca    : Kejadian 3

Nats     : Kejadian 3 : 6
“Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.”


Shalom,

Suatu kali saya melihat sebuah promosi yaitu adanya mug yang menarik yang ditawarkan murah seharga dua belas ribu rupiah. Saya tidak menduga bahwa ada mug bergambar atribut salah satu klub sepak bola dijual murah. Mug tersebut dipasang besar-besar pada sebuah banner iklan di sebuah minimarket lokal. Namun langkah saya terhenti ketika setelah saya baca keseluruhan hingga bagian bawah tertulis syarat dan ketentuan berlaku. Syarat yang diajukan yaitu jika melakukan transaksi minimal seratus lima puluh ribu rupiah, maka berhak melakukan pembelian mug tersebut. hal ini mengurungkan niat dan minat saya untuk membeli mug tersebut, mengingat syarat yang ditawarkan lebih berat dari barang yang dipromosikan.

Kitab Kejadian pasal ketiga memuat kisah mengenai jatuhnya kedua manusia pertama ke dalam dosa. Kedua manusia itu yaitu laki-laki dan perempuan yang belakangan kita kenal dengan nama Adam dan Hawa. Mereka pada awalnya memiliki kehidupan yang intim dengan Tuhan serta setia mengikuti apa yang Tuhan mau. Salah satu yang Tuhan kehendaki yaitu supaya mereka tidak memakan buah pengetahuan yang ditempatkan di tengah-tengah taman Eden.

Suatu hari di kala mereka sedang berjalan di tengah taman yang dibuat oleh Tuhan itu, pelanggaran tersebut terjadi. Semua kita tahu bagaimana kisah terjadinya peristiwa tersebut. Namun yang menarik hal yang membuat mereka nekad memakan buah pengetahuan tersebut yaitu karena mereka melihat buah itu “baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya”. Sebagian besar dosa terjadi melalui sesuatu hal yang menarik mata kita. Pelanggaran seringkali terjadi melalui hal-hal kecil yang tidak kita sadari namun kita menikmatinya.

Sebagai contoh, sebagian besar kita tahu bahwa merokok merusak kesehatan kita. Sebagian besar organ tubuh kita bisa hancur karena merokok. Bahkan seringkali ditunjukkan antara pria dan wanita masing-masing memiliki bahaya tersendiri ketika menjadi penghisap rokok. Namun yang seperti ini sering diabaikan, mengapa demikian ? Oleh karena yang ditampilkan dalam iklan rokok adalah sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Sebagaimana sering kita lihat adanya persahabatan, percintaan dan gaya hidup yang santai. Tak pernah kita sadari bahwa tampilan itu membungkus resiko penyakit yang bisa dialami oleh seseorang yang merokok.

Hal-hal kecil lain yang sepertinya “baik dan sedap” diantaranya tampak pada hal-hal yang bersifat remeh. “Nanti saja”, “’Ga ngaruh kok”, “Sedikit saja”, “Kalau kamu yang melakukannya ‘ga apa-apa kok” dan berbagai kata pemanis lain yang membungkus terjadinya dosa dan pelanggaran yang mungkin terjadi. Saat ini iblis tidak lagi gencar menyerang anak-anak muda melalui narkoba, karena dia tahu bahwa itu pasti ditentang. Selain juga karena narkoba harganya mahal dan sulit dicari. Namun belakangan iblis menyerang melalui hal-hal remeh yang sepertinya tidak terlalu bermasalah.

Game dengan berbagai aplikasinya saat ini mulai menyerang anak-anak Tuhan dengan mudah. Mengapa, karena piranti game sepertinya tidak terlalu membahayakan daripada narkoba. Namun ketika seorang anak muda mulai kecanduan game, dia akan melakukan apa saja untuk dapat memainkannya. Menunda belajar, malas bekerja dan mengabaikan jam doa. Lebih banyak menghamburkan uang untuk game daripada untuk hal lain yang lebih berguna. Serta berbagai efek negatif lainnya. Pelan tapi pasti, game sudah mulai mematikan kehidupan rohani anak-anak Tuhan usia muda.

Beberapa contoh di atas hanyalah sekedar contoh yang terlihat di sekitar kita. Masih ada begitu banyak hal lain yang mampu menjerat kita pada dosa melalui hal yang kelihatannya baik, remeh, terdengar indah, terlihat sedap atau bisa kita nikmati dengan nyaman.

Hari ini, mari kembali kita periksa hidup kita. Adakah kita masih terikat dengan dosa yang kelihatan menarik dan terlihat sedap di mata kita ?. Hal apakah yang membuat kita kecanduan sehingga menjauhkan diri dari Tuhan. Jangan pernah kehilangan keintimanmu dengan Tuhan hanya karena salah menggunakan penglihatanmu. Selamat menjaga mata kita dengan benar.

Ketika kita bisa menguasai mata kita, maka kita bisa mengendalikan sebagian besar langkah kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.

( Okky T. Rahardjo, 085645705091, 5B32CC16, okkie_rahardjo@yahoo.com )


Sumber gambar : wongserang.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar