Matius
2 : 12 - 15
(12) Dan karena diperingatkan dalam
mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya
melalui jalan lain.
(13) Setelah orang-orang majus itu
berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata:
"Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan
tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari
Anak itu untuk membunuh Dia."
(14) Maka Yusuf pun bangunlah,
diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
(15) dan tinggal di sana hingga Herodes
mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
"Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."
Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh sebuah berita
yang tak pernah kita duga. Sebuah kecelakaan kereta api terjadi di sebuah
lintasan yang mengakibatkan meninggalnya beberapa orang di tempat kejadian. Setelah
diselidiki ternyata kejadian itu disebabkan oleh menerobosnya sebuah truk
pengangkut bahan bakar, ketika kereta api akan melintas di jalur yang sudah
ditentukan pagi itu. Truk terguling dengan meledakkan isinya yang membuat sopir
dan kernetnya mengalami luka bakar.
Sementara
di lain kesempatan saya pernah menyaksikan seorang pengendara sepeda motor tertabrak
oleh pengendara motor lainnya karena melanggar lampu lalu lintas yang sudah
menunjukkan warna merah. Beberapa tahun lalu ketika di daerah Jawa Barat sedang
diadakan lomba balap sepeda, beberapa peserta mencoba mengambil jalan pintas
melalui jalur pada sebuah tebing yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan satu
arah. Sementara di bagian bawah terdapat jurang yang curam sehingga ruang gerak
jalan itu semakin sempit. Tiada disangka, dari arah berlawanan muncullah sebuah
bus umum yang membawa penumpang melintasi jalur sempit dan terbatas penglihatan
itu. Terjadilah sebuah tabrakan yang mengenaskan. Seorang pembalap nasional
tewas seketika itu juga.
Semua peristiwa di atas terjadi oleh karena kecerobohan seseorang
yang seharusnya tidak boleh terjadi. Setiap aturan, tata tertib atau pun
perintah dibuat dengan segala pertimbangan keamanan di dalamnya. Ketika peraturan
itu dilanggar maka mengandung suatu konsekuensi yang berat di dalamnya. Ketaatan
yang sejati membutuhkan keikhlasan dan kerelaan hati untuk menjalankannya. Tidak
semudah mengucapkannya, mempraktekkan ketaatan seringkali membutuhkan
pertimbangan yang tidak mudah.
Fragmen Natal tidak luput dari sebuah tindakan ketaatan
oleh beberapa tokoh yang terlibat di dalamnya. Malah bisa kita sebut bila tidak
ada ketaatan maka tidak akan ada natal yang sempurna. Apa jadinya bila orang
majus yang didatangi oleh malaikat dalam mimpi mereka kemudian tidak mengikuti
pesan dari malaikat tersebut ? Kita tahu mereka usai menyembah bayi Yesus dan
memberikan persembahan, sempat beristirahat dan tertidur. Dalam mimpi, malaikat
memberikan pesan bahwa ketika mereka pulang, harus melewati jalur lain yang
tidak sama seperti ketika mereka berangkat. Bila saja saat itu mereka tidak
taat, tentu bayi Yesus akan menjadi incaran kekejaman raja Herodes.
Demikian juga ketika Yusuf yang berperan sebagai ayah
Yesus secara fisik, ketika mendapatkan pesan untuk membawa bayi Yesus lari ke
Mesir. Ketika Yusuf taat, maka bayi Yesus luput dari serbuan tentara kerajaan yang
mencari anak-anak usia di bawah dua tahun untuk dibunuh. Hari ini apa yang
menjadi pesan Tuhan untuk kita lakukan. Sudahkah kita terlibat kerja sama
dengan Tuhan melalui ketaatan yang kita lakukan. Ketaatan seringkali
membutuhkan pemahaman yang tidak mudah, namun membawa dampak yang besar di
dalamnya. kita seringkali disalah mengerti karena ketaatan kita pada Tuhan. Mungkin saja kita akan diasingkan dan dianggap aneh hanya karena kita melakukan firman Tuhan. Ketaatan selalu memerlukan harga yang besar tapi ketidak taatan membawa resiko yang lebih berbahaya lagi.
Seandainya saja sopir truk di atas tidak menerobos pintu lintasan
kereta, maka tidak aka nada korban jiwa yang disesali hingga kini. Sekiranya pengendara
motor di jalanan itu tidak melanggar lampu lalu lintas, maka tidak akan ada
kecelakaan yang terjadi. Ketika pembalap sepeda tersebut menaati peraturan
lomba, maka dia akan memelihara nyawanya hingga hari ini.
Tahun 2013 sudah tinggal hitungan hari menjelang
berakhirnya. Apakah selama setahun ini kita sudah menyelesaikan apa yang
menjadi bagian kita dengan taat melakukan firman Tuhan yang kita terima. Sudahkah
kita memenuhi setiap janji dan komitmen yang pernah kita buat. Bila masih
banyak yang terabaikan, tidak ada salahnya untuk kita memperbaiki kembali
kehidupan kekristenan kita. Ketaatan memerlukan pengorbanan yang besar, namun
ketidak taatan membawa resiko yang lebih besar lagi. Mari kita mendatangkan
berkat Tuhan, damai sejahtera dan ketenteraman melalui ketaatan yang kita
lakukan di hari ini.
Selamat menjalani hidup yang penuh ketaatan. Tuhan Yesus
memberkati.
( Okky T. Rahardjo,
085645705091 )
sumber gambar : news.viva.co.id
sumber gambar : news.viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar