Baca : Matius 2 : 1-2
(1) Sesudah
Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah
orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
(2) dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan
itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia."
Suatu
kali dalam sebuah ibadah seorang pendeta bertanya kepada jemaat dalam
kotbahnya. Pertanyaan tersebut sederhana saja “Untuk apa kita datang beribadah
ke gereja ?”. Seorang jemaat berkata bahwa tujuan ke gereja untuk membalas
kebaikan Tuhan dengan cara beribadah. Sementara yang lain menjawab supaya
diberkati. Beberapa yang lain menyebutkan supaya bisa bersekutu dengan sesama. Salah
seorang jemaat yang duduk di bagian luar bergumam “Ya maunya masuk sorga. Kalau
ga’ masuk sorga, ngapain ke gereja…”.
Ada begitu banyak motivasi orang
untuk beribadah dan datang kepada Tuhan, tapi seberapa tuluskah motivasi kita
itu di hadapan Tuhan. Seringkali kita hanya mencari kepuasan dan kepentigan
sendiri untuk datang kepada Tuhan. Saya bertemu dengan beberapa teman yang
berkata supaya dia mendapatkan jodoh yang seiman, maka dia datang ke gereja. Lainnya
lagi karena faktor jadwal pelayanan maka dia hadir ke gereja. Ada juga yang
berkata supaya doanya dijawab maka dia mau menyempatkan diri untuk ada di
gereja pada jam kebaktian. Sebagian besar tujuan kita beribadah ternyata hanya
untuk mencari keuntungan sendiri. Tidak salah memang, tapi sayang sekali bila
semua hanya berawal dan berakhir pada diri sendiri. Tak heran banyak yang
beribadah dengan sembarangan. Datang terlambat, ngobrol sendiri, tidak
konsentrasi dan lain sebagainya.
Orang-orang majus dalam kisah
singkat yang kita baca di atas menyatakan hal lain tentang tujuan mereka datang
kepada Tuhan. Satu pernyataan yang saya suka adalah ketika mereka berkata “kami
mau datang untuk menyembah Dia”. Tidak ada tujuan lain mereka datang pada Tuhan
Yesus yang mereka anggap sebagai raja kecuali untuk menyembah. Bahkan dalam
perantauan mereka yang memakan waktu sekian lama, menghabiskan dana, daya dan
pikiran mereka cuma punya motivasi sederhana menyembah Raja yang baru lahir. Mereka
tidak menginginkan jabatan, harta atau fasilitas. Karena pada kenyataannya
mereka adalah orang-orang yang terpandang dan mampu. Tapi satu tujuan mereka
yaitu menyembah Yesus.
Hari ini, mari periksa kembali
tujuan kita beribadah kepada Tuhan. Apakah di dalamnya masih terdapat
keuntungan pribadi atau kita tulus memang mau menyenangkan hati Tuhan. Beberapa
hari menjelang natal, periksa kembali ketulusan hati kita. sebagian besar kita
yang menjadi Kristen sejak lahir seringkali memperlakukan Tuhan dengan remeh
dan apa adanya. Kita lupa bahwa Dia adalah Tuhan yang harus kita sembah dan
perlakukan sebaik mungkin. Dalam kata menyembah terdapat makna penundukan diri
yang berarti kita mengakui kedaulatan Tuhan dan bersedia mengikuti segala
kehendak Tuhan.
Seorang jemaat yang tadi motivasinya
beribadah hanya supaya masuk sorga, pada kenyataannya tidak pernah
mendapatkannya. Akhir hidup bapak itu harus tragis. Karena dia terbukti
merampok sebuah toko swalayan dan dia tertembak ketika menjalankan aksinya pada
suatu malam. Yang Tuhan cari adalah seorang yang mau menyembah Dia dengan
ketulusan hati. Maka soal berkat keuangan, pasangan hidup, karier yang baik
atau bahkan mendapatkan tempat yang layak di sorga tinggal mengikuti saja.
Selamat menjadi penyembah Tuhan di
hari ini. Tuhan Yesus memberkati.
(Okky
T. Rahardjo—085645705091)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar