Jumat, 20 Desember 2013

Tegur Sapa 30 : Menjadi Penyembah Tuhan


 
Baca          : Matius 2 : 1-2
   (1)   Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
  (2)   dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Suatu kali dalam sebuah ibadah seorang pendeta bertanya kepada jemaat dalam kotbahnya. Pertanyaan tersebut sederhana saja “Untuk apa kita datang beribadah ke gereja ?”. Seorang jemaat berkata bahwa tujuan ke gereja untuk membalas kebaikan Tuhan dengan cara beribadah. Sementara yang lain menjawab supaya diberkati. Beberapa yang lain menyebutkan supaya bisa bersekutu dengan sesama. Salah seorang jemaat yang duduk di bagian luar bergumam “Ya maunya masuk sorga. Kalau ga’ masuk sorga, ngapain ke gereja…”. 

            Ada begitu banyak motivasi orang untuk beribadah dan datang kepada Tuhan, tapi seberapa tuluskah motivasi kita itu di hadapan Tuhan. Seringkali kita hanya mencari kepuasan dan kepentigan sendiri untuk datang kepada Tuhan. Saya bertemu dengan beberapa teman yang berkata supaya dia mendapatkan jodoh yang seiman, maka dia datang ke gereja. Lainnya lagi karena faktor jadwal pelayanan maka dia hadir ke gereja. Ada juga yang berkata supaya doanya dijawab maka dia mau menyempatkan diri untuk ada di gereja pada jam kebaktian. Sebagian besar tujuan kita beribadah ternyata hanya untuk mencari keuntungan sendiri. Tidak salah memang, tapi sayang sekali bila semua hanya berawal dan berakhir pada diri sendiri. Tak heran banyak yang beribadah dengan sembarangan. Datang terlambat, ngobrol sendiri, tidak konsentrasi dan lain sebagainya.

            Orang-orang majus dalam kisah singkat yang kita baca di atas menyatakan hal lain tentang tujuan mereka datang kepada Tuhan. Satu pernyataan yang saya suka adalah ketika mereka berkata “kami mau datang untuk menyembah Dia”. Tidak ada tujuan lain mereka datang pada Tuhan Yesus yang mereka anggap sebagai raja kecuali untuk menyembah. Bahkan dalam perantauan mereka yang memakan waktu sekian lama, menghabiskan dana, daya dan pikiran mereka cuma punya motivasi sederhana menyembah Raja yang baru lahir. Mereka tidak menginginkan jabatan, harta atau fasilitas. Karena pada kenyataannya mereka adalah orang-orang yang terpandang dan mampu. Tapi satu tujuan mereka yaitu menyembah Yesus.

            Hari ini, mari periksa kembali tujuan kita beribadah kepada Tuhan. Apakah di dalamnya masih terdapat keuntungan pribadi atau kita tulus memang mau menyenangkan hati Tuhan. Beberapa hari menjelang natal, periksa kembali ketulusan hati kita. sebagian besar kita yang menjadi Kristen sejak lahir seringkali memperlakukan Tuhan dengan remeh dan apa adanya. Kita lupa bahwa Dia adalah Tuhan yang harus kita sembah dan perlakukan sebaik mungkin. Dalam kata menyembah terdapat makna penundukan diri yang berarti kita mengakui kedaulatan Tuhan dan bersedia mengikuti segala kehendak Tuhan.
            Seorang jemaat yang tadi motivasinya beribadah hanya supaya masuk sorga, pada kenyataannya tidak pernah mendapatkannya. Akhir hidup bapak itu harus tragis. Karena dia terbukti merampok sebuah toko swalayan dan dia tertembak ketika menjalankan aksinya pada suatu malam. Yang Tuhan cari adalah seorang yang mau menyembah Dia dengan ketulusan hati. Maka soal berkat keuangan, pasangan hidup, karier yang baik atau bahkan mendapatkan tempat yang layak di sorga tinggal mengikuti saja. 

            Selamat menjadi penyembah Tuhan di hari ini. Tuhan Yesus memberkati.

(Okky T. Rahardjo—085645705091)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar