Baca :
Galatia 5 : 1
(1) Supaya kita sungguh-sungguh
merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan
jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Hari ini negara Republik Indonesia telah berusia 68
tahun. Ada begitu banyak cara untuk merayakan ulang tahun negara dan bangsa
kita tercinta ini. Sedikit mengenang sejarah seputar peristiwa kemerdekaan yang
terjadi pada tahun 1945. Saat itu, sebagaimana kita ketahui, pemimpin bangsa
kita mendapatkan janji dari pihak penjajah Jepang bahwa akan diberikan
kemerdekaan di kemudian hari. Namun tiada disangka, rupanya janji manis ini
tidak begitu saja disetujui oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Para pemuda
menghendaki supaya kemerdekaan itu dicapai oleh perjuangan dan usaha bangsa
Indonesia sendiri. Tanpa perlu bantuan dari pihak lain. Singkat cerita, pada
tanggal 17 Agustus 1945, Proklamasi kemerdekaan dikumandangkan oleh pemimpin
bangsa kita. Sejak itu kita berani menyatakan merdeka.
Sedikit mirip dengan kisah di atas, tanpa bermaksud
melecehkan sejarah bangsa. Saat ini kita dihadapkan pada tawaran dunia yang
kelihatannya menarik. Segala kenikmatan hidup, kepuasan dan kebebasan
dihadapkan pada kita dengan berbagai rayuan yang menarik. Namun yang perlu
diingat, bahwa ternyata segala hal yang ditawarkan dunia itu tidak cuma-cuma. Tanpa
pernah kita sadari, apa yang ditawarkan oleh dunia ditunggangi oleh kepentingan
iblis yang memang dari semula berniat menarik kita pada jebakannya. Satu per
satu kita menjadi seperti terikat dalam perbudakan yang tidak jelas ujungnya.
Perbudakan itu dibungkus dengan segala bentuk kenikmatan
yang tidak mudah untuk kita lepaskan. Sebagai contoh, hari ini kita melihat
banyak orang yang lebih suka nonton tv sekian jam lebih lama ari pada waktu
doanya. Sisi lain perbudakan itu terbungkus dalam ketidak berdayaan melepaskan
diri dari narkoba, rokok atau kebiasaan melihat sesuatu yang mengarah pada
pikiran cabul. Segi lain kita menjumpai anak-anak Tuhan yang kesulitan
melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan buruk dalam karakternya. Mudah marah,
tersinggung dan tidak bisa mengampuni. Banyak hal lain yang merupakan bentuk
perbudakan yang seringkali kita tidak mudah melepaskannya.
Kabar baiknya, Tuhan Yesus telah mati untuk kita. Dia telah
memerdekakan kita melalui karya penebusan-Nya yang luar biasa di atas kayu
salib ribuan tahun yang lalu. Melalui kematian-Nya, kita mengalami kemerdekaan
yang sempurna bahkan melebihi yang dunia tawarkan. Apa yang dunia tawarkan
bukan merupakan kepastian, namun hanya bersifat sementara. Tapi yang Tuhan
Yesus berikan merupakan karya yang kekal dan abadi.
Hari ini, ketika kita masih terjebak pada kenikmatan dan
keinginan daging yang membawa pada perbudakan, sehingga kita tidak mudah
melepaskannya, datanglah pada Tuhan Yesus. Kuasa-Nya sanggup melepaskan dan
memulihkan hidup kita. Sehingga kita mengalami kebebasan yang sejati, yang membawa
hidup kita pada keselamatan kekal.
Selamat mengalami kemerdekaan yang sejati. Tuhan Yesus memberkati.
( Okky T. Rahardjo,
085645705091 )
Sumber gambar : kumpulanistilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar