Baca :
Mazmur 107 : 4-9
(4) Ada orang-orang yang mengembara di
padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;
(5) mereka lapar dan haus, jiwa mereka
lemah lesu di dalam diri mereka.
(6) Maka berseru-serulah mereka kepada
TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
(7) Dibawa-Nya mereka menempuh jalan
yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.
(8) Biarlah mereka bersyukur kepada
TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib
terhadap anak-anak manusia,
(9) sebab dipuaskan-Nya jiwa yang
dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Saya
pernah mengikuti sebuah kegiatan mudik gratis yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012. Saat itu saya diharuskan
menunjukkan Kartu identitas yaitu KTP yang menandakan sebagai warga Jawa Timur.
Setelah saya memberikan foto kopi KTP tersebut saya mendapatkan sebuah tiket
mudik gratis menggunakan kereta api dengan tujuan Surabaya-Madiun dan sebaliknya
sesuai hari yang sudah saya tentukan.
Beberapa hari ini di Jawa Timur juga sedang dilanda
tradisi mudik. Orang yang sekian tahun bekerja di luar kota pada hari raya yang
mereka anut, mereka kembali ke tempat kelahiran mereka. Mudik secara sepintas
berarti kembali tempat asal. Yang sebelumnya lahir di desa lalu berkarya di
kota besar, saat itulah mereka kembali ke tanah kelahiran mereka. Saatnya
mereka berjumpa dengan keluarga besar atau sekedar liburan.
Pada saat mudik banyak hal yang terjadi. Saat itu mereka
berjumpa dengan orang tua bila masih ada. Merayakan bersama keluarga besar yang
belum tentu bisa sering berkumpul. Melepas kepenatan di kala usai menyelesaikan
pekerjaan selama berbulan-bulan. Menikmati ketenangan di sela kebisingan yang
pernah dirasakan sebelumnya. Kembali ke wilayah asal merupakan saat yang
dinantikan, seakan merestart kembali jiwa yang dilanda oleh kesibukan dan
kebisingan di saat mengejar prestasi meraih karier dan menumpuk popularitas.
Firman Tuhan hari ini menggambarkan adanya orang-orang
yang sedang bingung dilanda berbagai masalah dalam kehidupan yang seakan tak
pernah selesai. Dituliskan “ada
orang-orang yang mengembara di padang belantara..”. Gambaran ini adalah
orang yang sedang mencari sesuatu yang tidak pernah ada puasnya. Mereka mencari
apa saja untuk memuaskan hatinya. Firman Tuhan menggambarkan ini sebagai
seorang pengembara. Hari-hari ini kita melihat ada banyak orang dengan berbagai
kasus yang dialami yang sebenarnya adalah seperti seorang yang mengembara ke
sana kemari.
Ada seorang yang merupakan pengembara uang yang mencari
uang kesana kemari dengan berbagai resiko yang dijalani, di lain pihak ada juga
pengembara hobby yang berjalan ke berbagai tempat demi kepuasan hatinya, di
sisi lain ada pengembara seks yang berganti pasangan untuk memuaskan hasrat
tubuhnya, sementara bertebaran juga pengembara popularitas yang melakukan apa
saja untuk mendapatkan ketenaran dan berbagai pengembara lain dalam hidup ini.
Orang yang berjalan sebagai pengembara dalam kehidupan,
tidak akan pernah mendapatkan kepuasan yang sebenarnya. Adapun kondisi yang mereka
alami adalah lapar, haus dan lemah lesu. Namun ketika mereka berseru kepada
Tuhan, dibawaNya mereka menempuh jalan yang lurus. Selama ini dalam
pengembaraan mereka, nilai-nilai Firman Tuhan sering kali dilupakan dan
diabaikan. Persekutuan dengan Tuhan pun seringkali ditinggalkan hanya demi
mencari kepuasan hidup.
Hari ini ketika kita masuk dalam bagian dari pengembara
kehidupan itu, mari kita kembali pada kasih Tuhan. Mari kita mudik pada
kebaikan dan kesetiaan Tuhan. Ketika kita melabuhkan hati kita kepada-Nya, maka
kita akan menemukan kebahagiaan sejati yang tidak pernah kita temui di tempat
lain. Ketika kita sudah bersandar pada Tuhan, firman Tuhan berjanji bahwa jiwa
kita akan dipuaskan dan dikenyangkannya dengan kebaikan. Apalagi yang mau kita
cari di luar Tuhan ?
Selamat mudik kepada Tuhan yang selalu siap menantikan
kedatangan kita. Tuhan Yesus memberkati.
( Okky T. Rahardjo,
085645705091 )
Sumber gambar : www.pplndubai.org